-->

Alex Summers (Havok)



Havok merupakan tokoh fiksi yang ada pada komik Marvel. Tokoh mutan ini diciptakan oleh Arnold Drake, Done Heck, dan Neal Adams. Havok muncul pertama kali pada komik Marvel berjudul Uncanny X-Men #54 yang diterbitkan pada bulan Maret 1969. Mutan yang cukup terkenal diserial X-Men tersebut memiliki hubungan darah dengan Cyclops.


Memiliki identitas asli sebagai Alexander Summers, Havok lahir di Honolulu, Hawai. Ayah bernama Christopher Summers adalah seorang anggota angkatan udara AS. Ibunya bernama Kathrine Anne. Keluarga Alex pun pernah pindah ke daerah Achorage.  Suatu ketika, Christopher Summer membawa keluarganya dengan pesawat untuk pergi karena ada serangan didaerah mereka tinggal. Namun saat terbang, pesawat tersebut tertembak oleh pesawat luar angkasa Shi’ar. Sebelum pesawat mereka jatuh, Christopher mengikat Alex dan kakaknya Scott pada parasut dan mendorong mereka keluar pesawat sehingga kedua kakak beradik tersebut selamat.

Mereka pun akhirnya tinggal di panti asuhan. Nasib Alex lebih beruntung dari sang kakak Scott karena ia di adopsi oleh sebuah keluarga bernama Blanding yang sempat kehilangan putra kandungnya karena kecelakaan. Suatu ketika seseorang menculik Alex dan saudari angkatnya bernama Haley. Pada saat itu Alex sangat marah sehingga tubuhnya bisa mengeluarkan api dan membakar sang penculik untuk menyelamatkan Haley.


Kekuatan Alex kemudian diketahui oleh seorang ahli genetik jahat bernama Mister Sinister. Ia ingin memiliki kekuatan besar yang dimiliki Alex. Namun Alex kemudian ditolong oleh Charles Xavier yang kemudian mengajaknya bergabung dalam sekolah yang dimilikinya. Di kelompok X-Men, Alex kemudian diberi julukan Havok. Dalam film X-Men: First Class (2011), Havok merupakan murid pertama dari sekolah yang dibangun Charles Xavier.


Sebagai seorang mutan, Havok memiliki kekuatan untuk menyerap energi kosmik. Energy tersebut dikelola di dalam tubuhnya sehingga dirinya mampu mengubah energi tersebut menjadi ledakan. Havok memiliki kekebalan terhadap kekuatan destruktif seperti panas dan ledakan. Ketika Havok muda, ia sangat takut mengeluarkan kekuatannya karena kesulitan mengendalikan energi plasma tersebut. Charles Xavier dibantu Hank akhirnya membuat sebuah kostum khusus yang dilengkapi sensor untuk Havok. Dengan pakaian tersebut Havok bisa mengendalikan energinya.

Click to comment